Cirebon adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini berada di pesisir Utara pulau Jawa atau yang dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Cirebon sebanyak 343.497 jiwa, dengan kepadatan 9.194 jiwa/km2.
Pada awalnya Cirebon berasal dari kata sarumban, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Lama-kelamaan Cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang ramai yang kemudian diberi nama Caruban (carub dalam bahasa Jawa artinya bersatu padu). Diberi nama demikian karena di sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa di antaranya Jawa, Sunda, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya bangsa Arab), agama, bahasa, dan adat istiadat. kemudian pelafalan kata caruban berubah lagi menjadi carbon dan kemudian cerbon.
Selain karena faktor penamaan tempat penyebutan kata cirebon juga dikarenakan sejak awal mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai, serta pembuatan terasi, petis dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi atau yang dalam Bahasa Jawa Cirebon disebut (belendrang) yang terbuat dari sisa pengolahan udang rebon inilah berkembang sebutan cai-rebon (bahasa sunda: air rebon), yang kemudian menjadi cirebon.
Dahulu tanah nusantara ditempati banyak kerajaan-kerajaan besar, salah satunya Kesultanan Cirebon. Poros penyebaran agama Islam di Jawa Barat dan sekitarnya banyak dilakukan kerajaan ini. Ada sejarah panjang dan menarik dari Kesultanan Cirebon.
Kesultanan Cirebon merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Sunda. Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 15 dan 16 masehi. Dahulu, tempat ini yang sangat penting sebab menghubungkan berbagai jalur perdagangan sejumlah pulau. Lokasi kerajaan Islam ini di sebelah utara Pulau Jawa, di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Letak geografis ini juga yang membuat Cirebon sebagai penghubung dua kebudayaan sekaligus yakni Jawa dan Sunda. Semula Cirebon hanya sebuah dukuh kecil yang didirikan oleh Ki Gedeng Tapa. Tempat ini kemudian menjadi pelabuhan penting dan ramai dikunjungi orang. Lama-kelamaan berkembang menjadi kota besar.
Cirebon kemudian berubah menjadi tempat pelayaran dan perdagangan hingga akhirnya menjadi pusat penyebaran Islam di daerah Jawa Barat.
Proses pendirian dari Keraton Cirebon bermula dari keturunan Kerajaan Pajajaran yang bernama Pangeran Cakrabuana, anak dari Prabu Siliwangi dan istri pertamanya bernama Subanglarang, puteri dari Ki Gedeng Tapa.
Pangeran Cakrabuana bukan anak satu-satunya, ia memiliki saudara kandung bernama Nyai Rara Antang dan Raden Kian Santang. Karena Pangeran Cakrabuana merupakan anak pertama, ia memiliki hak untuk meneruskan tahta di Kerajaan Pajajaran.
Namun karena ia beragam Islam seperti agama ibundanya, posisi putra mahkota yang didudukinya terpaksa digantikan adik tirinya yang bernama Prabu Surawisesa anak dari Prabu Siliwangi dengan istri keduanya. Pangeran Cakrabuana kemudian memperdalami agama Islam dan membuat perdukuran di sekitar Kebon Pesisir.
Dia membuat Kuta Kosod atau susunan tembok bata tanpa spasi, membuat Dalem Agung Pakungwati, dan mendirikan pemerintahan di Cirebon pada 1430 M. Karena itu Pangeran Cakrabuana dianggap sebagai pendiri dari Keraton Cirebon sekaligus menjadi raja pertama.
Kerajaan ini kemudian tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, juga bagian dari penyebaran agama Islam. Berdirinya Kesultanan Cirebon ternyata tidak lepas dari pengaruh kerajaan Islam lainnya yakni Kesultanan Demak yang ada di Jawa Tengah.
Seiring berjalannya waktu, kerajaan ini kemudian berkembang dengan cukup pesat. Pemimpin selanjutnya dari kesultanan ini yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, keponakan dari Pangeran Cakrabuana.
Sunan Gunung Jati melanjutkan estafet pemerintahan dari tahun 1479 hingga 1568. Pada kepemimpinannya, Kesultanan Cirebon memasuki masa kejayaan. Semua sektor berkembang dengan pesat mulai dari agama, politik, hingga perdagangan.
Persebaran agama Islam juga sangat pesat. Dakwah digaungkan di berbagai daerah secara berkelanjutan. Islam semakin dikenal dan penganutnya bertambah banyak. Pada bidang politik, terjadi perluasan daerah.
Berkerja sama dengan Kerajaan Islam Demak, Kesultanan Cirebon mampu menduduki Pelabuhan Sunda Kelapa pada 1527 M dengan tujuan untuk mencegah masuknya pengaruh Portugis ke wilayah tersebut. Sunan Gunung Jati sukses menggunakan sistem politik dengan asas desentralisasi berpola kerajaan pesisir.
Strategi politik ini menerapkan program pemerintah dengan tumpuan intensitas pengembangan dakwah ke seluruh daerah di tanah Sunda. Sementara itu, pada sistem ekonomi, Kesultanan Cirebon pada saat itu melakukan aktivitas kerja sama perdagangan dengan bangsa Campa, Malaka, India, China, dan Arab.
Masa keemasan dari Kerajaan Cirebon ternyata tidak bisa bertahan lama. Sepeninggalan Sunan Gunung Jati pada 1568, kesultanan ini mengalami masa kemunduran. Masuknya pengaruh bangsa asing terutama Belanda menghadirkan banyak polemik yang tidak berkesudahan.
Hingga akhirnya pada 1681 ditandatangani perjanjian antara pemegang kekuasaan di Cirebon dan pihak Belanda. Perjanjian tersebut sangat menguntungkan Belanda, karena kongsi dagang miliknya yang bernama VOC bisa melakukan monopoli perdagangan di Cirebon. Tidak hanya itu, wilayah Kerajaan Cirebon juga dijadikan pretektorat di bawah kekuasaan Belanda. Hingga akhirnya pada 1902 – 1926, Belanda resmi menghapus Kesultanan Cirebon. Setelah sekian lama berkuasa, akhirnya pada 1941, Cirebon terbebas dari kekuasaan Belanda dan menjadi bagian dari Republik Indonesia pada 1945.
Kupasweb.com sebagai bagian dari perkembangan teknologi di Indonesia. Selalu mengedepankan pelayanan dari berbagai belahan provinsi di Indonesia, termasuk dari Kota Cirebon Provinsi Jawa Barat.
Kupasweb.com pun telah melayani Jasa Pembuatan Website di Kota Cirebon, Jasa Google Ads/ Iklan Google dan Jasa Optimasi Website di Cirebon.
__________________________________
KUPASWEB.COM adalah perusahaan berbadan Hukum Resmi di Indonesia, telah setia melayani pembuatan Website dan Aplikasi sejak 2009
Dengan sistem pembuatan yang mempermudah customer kami di Cirebon, kami meyakini dapat memberikan pelayanan dan hasil yang baik untuk website dan aplikasi untuk sahabat-sahabat kami di Cirebon.
Lingkup layanan kami adalah :
Jasa pembuatan website
Bagi sahabat kami di daerah Cirebon, kupasweb.com dapat melayani jasa pembuatan website secara online. Dengan pemesanan melalui whatsapp, telephone. Website yang berfungsi utama untuk menampilkan usaha atau perusahaan secara online real time melalui media internet dapat memberikan dampak positif yang sangat besar bagi pelaku bisnis di Kota Cirebon.
Fungsi Website yang baik adalah dengan membuat pengunjung mendapatkan informasi yang mereka perlukan saat berkunjung ke website anda bahkan sejak pertama kali kunjungan.
Beberapa jasa pembuatan website yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
Jasa Website Marketing Otomotif
Jasa Website Bisnis Perusahaan
Jasa Website Sistem Pendidikan Online
Jasa Website Afiliasi / MLM
Jasa Website UMKM
Jasa Website Pemerintahan
Jasa Website Sistem Perhotelan