Pada awalnya, kota Baubau merupakan pusat Kerajaan Buton (Wolio) yang berdiri pada awal abad ke-15 (1401–1499).
Sejarah lahirnya Kota Bau-Bau bisa dilacak sejak kedatangan empat imigran pertama di Tanah Buton yang berasal dari Johor yang disebut Mia Patamiana di akhir abad ke-13. Saat datang, mereka menetap di sepanjang pesisir Pantai Bau-Bau, kemudian pindah beberapa kilometer ke pebukitan, pada daerah di mana Benteng Keraton sekarang berdiri.
Setelah itu, kawasan itu dijadikan tempat tinggal oleh sejumlah penduduk dan semakin ramai sejak kedatangan Raja Bone bernama Arung Palakka ke tanah Buton bersama sejumlah bangsawan Bone pada bulan Desember 1660.
Arung Palakka hendak meminta perlindungan kepada Sultan Buton dari ancaman Gowa. Arung Palakka datang bersama sembilan arung mattola (pangeran) dari Soppeng dan Bone. Antara lain: Arung Billa, Arung Appanang, Arung Belo, Arung Pattojo, dan Arung Kaju.
Usai perjanjian Bungaya dan kekalahan Gowa, sejumlah bangsawan Bone dengan latar etnis Bugis memilih menetap di Buton sebagai warga sebab dirasanya aman ketimbang Sulawesi Selatan yang penuh konflik.
Kondisi politik di Sulawesi pada periode abad ke-17 sampai awal abad ke-20 ditandai oleh terjadinya konflik internal antar kerajaan di Sulawesi Selatan seperti Kerajaan Gowa dengan Bone. Konflik ini juga terjadi antara kerajaan (Gowa dan Bone) dengan Belanda dan Ternate.
Situasi inilah yang menyebabkan Sulawesi Tenggara, khususnya Buton menjadi sasaran para imigran dari Sulawesi Selatan karena wilayah ini selain mudah dijangkau, juga karena dianggap aman. Kebanyakan bangsawan Bugis yang datang ke Buton memiliki gelar Andi Bau di depan namanya sebagai tanda kebangsawanan.
Selanjutnya, mereka lalu menetap di pinggiran laut pada wilayah dekat pelabuhan demi memudahkan akses mereka untuk berdagang hingga ke Singapura. Berawal dari para banyaknya bangsawan bernama Bau inilah yang kemudian menyebabkan daerah di pinggiran laut dan kali itu disebut Bau-Bau. Jadi, awal kelahiran Kota Bau-Bau, bisa dirujuk sejak tahun 1660.
Persoalan awal pertumbuhan kota ini sangat penting sebagai identitas. Kebanyakan kota di Indonesia mengambil pijakan sejarah untuk melihat awal lahirnya kota dan tidak mengambil patokan pada lahirnya kota berdasarkan dikeluarkannya undang-undang terbentuknya kota tersebut dari pemerintah RI.
Misalnya Jakarta yang lahir sejak kemenangan Pangeran Jayakarta atas Portugis, kemudian Ternate yang mengambil momen 700 tahun lalu ketika Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis, kemudian Kota Makassar yang telah ditentukan kelahirannya sejak 400 tahun silam.
Buton mulai dikenal dalam Sejarah Indonesia karena telah tercatat dalam naskah Nagarakretagamakarya Prapanca pada Tahun 1365 Masehi dengan menyebut Buton atau Butuni sebagai Negeri (Desa) Keresian atau tempat tinggal para resi di mana terbentang taman dan didirikan lingga serta saluran air dengan rajanya bergelar Yang Mulia Mahaguru.
Cikal bakal negeri Buton untuk menjadi sebuah Kerajaan pertama kali dirintis oleh kelompok Mia Patamiana (si empat orang) yaitu Sipanjonga, Simalui, Sitamanajo dan Sijawangkati yang oleh sumber lisan di Buton mereka berasal dari Semenanjung Tanah Melayu pada akhir abad ke-13.
Kejayaan masa Kerajaan Buton (Wolio) sampai Kesultanan Buton sejak berdiri pada tahun 1332 sampai dengan 1960 telah banyak meninggalkan warisan masa lalu yang gemilang.
Sampai saat ini masih dapat disaksikan berupa peninggalan sejarah, budaya seperti naskah kuno yg tersimapan pada garis keturunan Laode dan Waode di pulau buton, sedangkan naskah lain masih banyak yg dibawa ke belanda oleh bangsa belanda sendiri pada saat penjajahan mereka dan arkeologi seperti kuburan raja dan sultan, benteng pertahanan keraton, pintu gerbang yg disebut lawa, meriam tua dan masih banyak lagi yang lainnya. Saat ini wilayah bekas Kesultanan Buton telah berdiri beberapa kabupaten dan kota, yaitu Kabupaten Buton, Kabupaten Muna, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Bombana, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Muna Barat, Kabupaten Buton Tengah, Kabupaten Buton Selatan, dan Kota Baubau.
Kupasweb.com sebagai bagian dari perkembangan teknologi di Indonesia. Selalu mengedepankan pelayanan dari berbagai belahan provinsi di Indonesia, termasuk dari Kota Baubau Sulawesi Selatan.
Kupasweb.com pun telah melayani Jasa Pembuatan Website di Kota Baubau, Jasa Google Ads/ Iklan Google dan Jasa Optimasi Website di Baubau.
__________________________________
KUPASWEB.COM adalah perusahaan berbadan Hukum Resmi di Indonesia, telah setia melayani pembuatan Website dan Aplikasi sejak 2009
Dengan sistem pembuatan yang mempermudah customer kami di Baubau, kami meyakini dapat memberikan pelayanan dan hasil yang baik untuk website dan aplikasi untuk sahabat-sahabat kami di Baubau.
Lingkup layanan kami adalah :
Jasa pembuatan website
Bagi sahabat kami di Baubau, kupasweb.com dapat melayani jasa pembuatan website secara online. Dengan pemesanan melalui whatsapp, telephone. Website yang berfungsi utama untuk menampilkan usaha atau perusahaan secara online real time melalui media internet dapat memberikan dampak positif yang sangat besar bagi pelaku bisnis di Baubau.
Fungsi Website yang baik adalah dengan membuat pengunjung mendapatkan informasi yang mereka perlukan saat berkunjung ke website anda bahkan sejak pertama kali kunjungan.
Beberapa jasa pembuatan website yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
Jasa Website Marketing Otomotif
Jasa Website Bisnis Perusahaan
Jasa Website Sistem Pendidikan Online
Jasa Website Afiliasi / MLM
Jasa Website UMKM
Jasa Website Pemerintahan
Jasa Website Sistem Perhotelan