Lampung adalah sebuah provinsi paling selatan di pulau Sumatra, Indonesia, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Bandar Lampung. Provinsi ini memiliki dua kota yaitu kota Bandar Lampung dan kota Metro serta 13 kabupaten. Posisi provinsi Lampung secara geografis di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Hindia, di sebelah Timur dengan Laut Jawa, di sebelah Utara berbatasan dengan provinsi Sumatra Selatan, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Sunda.
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama bernama Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Bakauheni, bandar udara utama yakni Radin Intan II terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta Stasiun Tanjung Karang di pusat ibu kota.
Secara astronomis, wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20’-50º30’ LS dan 105º28’-105º37’ BT dengan batas-batas sebagai berikut :
Kota Bandar Lampung terletak pada ketinggian 0 sampai 700 meter diatas permukaan laut dengan topografi yang terdiri dari:
Pada tahun 2016, penduduk Kota Bandar Lampung berjumlah 997.728 jiwa dengan sex ratio 101, yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Kepadatan penduduk paling besar terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Timur yakni 18.628 jiwa/km2, sedangkan kecamatan yang paling kecil kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sukabumi yaitu 2.476 jiwa/km2.
Kota Bandar Lampung terletak di wilayah yang strategis karena merupakan daerah transit kegiatan perekonomian antar pulau Sumatera dan pulau Jawa, sehingga menguntungkan bagi pertumbuhan dan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.
Dalam sistem perkotaan nasional, Kota Bandar Lampung telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dengan fungsi utama sebagai pusat pemerintahan provinsi, pusat perdagangan dan jasa regional, pusat distribusi dan koleksi, pusat pendukung jasa pariwisata, dan pusat pendidikan tinggi.
Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan diambil keputusannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang belakang menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan anggota dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat luhur serta corak warna kebudayaan tersendiri yang bisa menambah khasanah norma budaya budaya di Nusantara yang tercinta ini. Oleh sebab itu pada zaman VOC daerah Lampung tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Tatkala Banten dibawah pemimpin Sultan Luhur Tirtayasa (1651-1683) Banten berhasil menjadi pusat perdagangan yang bisa menyaingi VOC di perairan Jawa, Sumatra dan Maluku. Sultan Luhur ini dalam upaya memperluas wilayah kekuasaan Banten memperoleh hambatan sebab dihalang-halangi VOC yang bercokol di Batavia. Putra Sultan Luhur Tirtayasa yang bernama Sultan Haji diserahi tugas kepada menggantikan kedudukan mahkota kesultanan Banten. Dengan kejayaan Sultan Banten pada masa itu tentu saja tidak menyenangkan VOC, oleh sebabnya VOC selalu berusaha kepada uasai kesultanan Banten. Usaha VOC ini berhasil dengan jalan membujuk Sultan Haji sehingga berselisih ajaran dengan ayahnya Sultan Luhur Tirtayasa. Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, Sultan Haji berkeinginan bantuan VOC dan kepada imbalannya Sultan Haji akan menyerahkan penguasaan atas daerah Lampung kepada VOC. Akhir-akhirnya pada tanggal 7 April 1682 Sultan Luhur Tirtayasa disingkirkan dan Sultan Haji dinobatkan menjadi Sultan Banten.
Dari perundingan-perundingan selang VOC dengan Sultan Haji memproduksi suatu piagam dari Sultan Haji tertanggal 27 Agustus 1682 yang intinya selang lain menyebutkan bahwa sejak masa itu pengawasan perdagangan rempah-rempah atas daerah Lampung diserahkan oleh Sultan Banten kepada VOC yang sekaligus mendapatkan monopoli perdagangan di daerah Lampung.
Pada tanggal 29 Agustus 1682 iring-iringan armada VOC dan Banten membuang sauh di Tanjung Tiram. Armada ini dipimpin oleh Vander Schuur dengan membawa surat mandat dari Sultan Haji dan beliau mewakili Sultan Banten. Ekspedisi Vander Schuur yang pertama ini ternyata tidak berhasil dan beliau tidak mendapatkan lada yag dicari-carinya. Kiranya perdagangan langsung selang VOC dengan Lampung yang dirintisnya merasakan kegagalan, sebab ternyata tidak semua penguasa di Lampung langsung tunduk begitu saja kepada kekuasaan Sultan Haji yang bersekutu dengan kompeni, tetapi banyak yang masih mengakui Sultan Luhur Tirtayasa kepada Sultan Banten dan menganggap kompeni tetap kepada musuh.
Sementara itu timbul keragu-raguan dari VOC apakah aci Lampung berada dibawah Kekuasaan Sultan Banten, belakang baru diketahui bahwa penguasaan Banten atas Lampung tidak mutlak.
Penempatan wakil-wakil Sultan Banten di Lampung yang dikata “Jenang” atau kadangkadang dikata Gubernur hanyalah dalam mengurus keperluan perdagangan hasil bumi (lada).
Sedangkan penguasa-penguasa Lampung asli yang terpencar-pencar pada tiap-tiap desa atau kota yang dikata “Adipati” secara hirarkis tidak berada dibawah koordinasi penguasaan Jenang/ Gubernur. Berlaku penguasaan Sultan Banten atas Lampung adalah dalam hal garis pantai saja dalam rangka menguasai monopoli saluran keluarnya hasil-hasil bumi terutama lada, dengan demikian jelas hubungan Banten-Lampung adalah dalam hubungan saling membutuhkan satu dengan lainnya.
Berikutnya pada masa Raffles berkuasa pada tahun 1811 beliau menduduki daerah Semangka dan tidak akan melepaskan daerah Lampung kepada Belanda sebab Raffles beranggapan bahwa Lampung bukanlah taklukan Belanda. Namun setelah Raffles meninggalkan Lampung baru belakang tahun 1829 ditunjuk Residen Belanda kepada Lampung.
Dalam pada itu sejak tahun 1817 posisi Radin Inten semakin kuat, dan oleh sebab itu Belanda merasa khawatir dan mengirimkan ekspedisi kecil di pimpin oleh Assisten Residen Krusemen yang memproduksi persetujuan bahwa :
Tetapi persetujuan itu tidak pernah dipatuhi oleh Radin Inten dan beliau tetap melaksanakan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda.
Oleh sebab itu pada tahun 1825 Belanda memerintahkan Leliever kepada menangkap Radin Inten, namun dengan cerdik Radin Inten bisa menyerbu benteng Belanda dan membunuh Liliever dan anak buahnya. Akan tetapi sebab pada masa itu Belanda sedang menghadapi perang Diponegoro (1825 – 1830), maka Belanda tidak bisa berbuat apa-apa terhadap peristiwa itu. Tahun 1825 Radin Inten meninggal dunia dan digantikan oleh Putranya Radin Imba Kusuma.
Setelah Perang Diponegoro berhenti pada tahun 1830 Belanda menyerbu Radin Imba Kusuma di daerah Semangka, belakang pada tahun 1833 Belanda menyerbu benteng Radin Imba Kusuma, tetapi tidak berhasil mendudukinya. Baru pada tahun 1834 setelah Asisten Residen diwakili oleh perwira militer Belanda dan dengan kekuasaan penuh, maka Benteng Radin Imba Kusuma berhasil diduduki.
Radin Imba Kusuma menyingkir ke daerah Lingga, namun masyarakat daerah Lingga ini menangkapnya dan menyerahkan kepada Belanda. Radin Imba Kusuma belakang di buang ke Pulau Timor.
Dalam pada itu rakyat dipedalaman tetap melaksanakan perlawanan, “Jalan Halus” dari Belanda dengan memberikan hadiah-hadiah kepada pemimpin-pemimpin perlawanan rakyat Lampung ternyata tidak membawa hasil. Belanda tetap merasa tidak terlindung, sehingga Belanda membentuk tentara sewaan yang terdiri dari orang-orang Lampung sendiri kepada melindungi kepentingan-kepentingan Belanda di daerah Telukbetung dan sekitarnya. Perlawanan rakyat yang digerakkan oleh putra Radin Imba Kusuma sendiri yang bernama Radin Inten II tetap berjalan terus, hingga akhir-akhirnya Radin Inten II ini ditangkap dan dibunuh oleh tentara-tentara Belanda yang khusus didatangkan dari Batavia.
Sejak itu Belanda mulai leluasa menancapkan kakinya di daerah Lampung. Perkebunan mulai dikembangkan yaitu penanaman kaitsyuk, tembakau, kopi, karet dan kelapa sawit. Kepada kepentingan-kepentingan pengangkutan hasil-hasil perkebunan itu maka tahun 1913 dibangun jalan kereta api dari Telukbetung menuju Palembang.
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berubah. Sehingga pada akhir-akhirnya kepada mana dinyatakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung.
Kejayaan Lampung kepada sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, saat Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu anggota lambang daerah itu. Namun, sayang masa ini kejayaan tersebut telah pudar.yang berada sekaranga adalah bandar lampung menjadi salah satu objek wisata yang menerik di selang nya pulau pasir,pasir putih dan lembah hijau.
Kupasweb.com sebagai bagian dari perkembangan teknologi di Indonesia. Selalu mengedepankan pelayanan dari berbagai belahan provinsi di Indonesia, termasuk dari Lampung Provinsi Lampung.
Kupasweb.com pun telah melayani Jasa Pembuatan Website di Lampung, Jasa Google Ads/ Iklan Google dan Jasa Optimasi Website di Lampung.
__________________________________
KUPASWEB.COM adalah perusahaan berbadan Hukum Resmi di Indonesia, telah setia melayani pembuatan Website dan Aplikasi sejak 2009
Dengan sistem pembuatan yang mempermudah customer kami di Lampung, kami meyakini dapat memberikan pelayanan dan hasil yang baik untuk website dan aplikasi untuk sahabat-sahabat kami di Lampung.
Lingkup layanan kami adalah :
Jasa Pembuatan Website
Bagi sahabat kami di daerah Kupang, kupasweb.com dapat melayani jasa pembuatan website secara online. Dengan pemesanan melalui whatsapp, telephone. Website yang berfungsi utama untuk menampilkan usaha atau perusahaan secara online real time melalui media internet dapat memberikan dampak positif yang sangat besar bagi pelaku bisnis di Kupang.
Fungsi Website yang baik adalah dengan membuat pengunjung mendapatkan informasi yang mereka perlukan saat berkunjung ke website anda bahkan sejak pertama kali kunjungan.
Beberapa jasa pembuatan website yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
Jasa Website Marketing Otomotif
Jasa Website Bisnis Perusahaan
Jasa Website Sistem Pendidikan Online
Jasa Website Afiliasi / MLM
Jasa Website UMKM
Jasa Website Pemerintahan
Jasa Website Sistem Perhotelan